BAB I
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DAN
INOVATIF
1.
Model Pembentukan Konsep
Model pembelajaran
pembentukan konsep dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1)
Guru menyajikan contoh konsep, misalnya
keluarga, desa, kota, negara, pemerintah.
2)
Peserta didik diminta mengidentifikasi
ciri-ciri konsep tersebut dalam contoh positif dan contoh negatif.
3)
Guru memancing siswa untuk mengkaitkan
diantara ciri-ciri esensial dari konsep tersebut.
4)
Peserta didik membuat definisi tentang
konsep tersebut atas dasar ciri-ciri utama/esensialnya.
5)
Peserta didik mengidentifikasi tambahan
konsep lain yang berlabel.
6)
Peserta didik menegaskan nama konsep dan
merumuskan definisi konsep sesuai dengan ciri-ciri esensialnya.
2.
Model Berfikir Induktif
Tahap-tahap pembelajaran
dengan model induktif adalah:
a.
menghadapkan siswa pada realitas
lingkungan yang kompleks, guru dapat memilih anak-anak dibawa ke masyarakat
atau realitas masyarakat dibawa ke dalam kelas. Jika guru membawa masyarakat ke
dalam kelas, maka guru harus menyiapkan data-data dan menyajikannya secara acak
kepada peserta didik;
b.
siswa mengelompokkan data-data tersebut
ke dalam berbagai kategori dan memberi nama konsep;
c.
siswa mencari ciri-ciri atau kriteria
masing-masing kategori yang ditemukannya;
d.
siswa mencari hubungan
antarkategori/konsep;
e.
siswa membuat hipotesis (prediksi)
berdasarkan temuan hubungan antarkonsep; dan
f.
siswa membuktikan hipotesisnya
(verifikasi/kesimpulan).
3.
Model Pengorganisasian
Konsep (Berfikir Deduktif)
Adapun tahap-tahap pembelajarannya sebagai
berikut.
a.
Guru mengemukakan konsep-konsep,
prinsip-prinsip, atau teori yang bersifat umum kemudian dipecah-pecah menjadi
hal-hal yang lebih khusus.
b.
Guru menyajikan bagan konsep atau pohon
ilmu. Siswa diminta mencermati, bahwa pohon ilmu batangnya adalah prinsip umum
ilmu tertentu. Cabangnya adalah konsep-konsep yang mendukung prinsip umum itu.
Sedangkan ranting dari setiap konsep adalah datanya.
c.
Siswa memahami
bagan konsep tersebut dengan sesekali menanyakan yang belum jelas.
4.
Model Klarifikasi Nilai
Kegiatan pembelajaran
dilakukan dengan tahap-tahap berikut ini.
1)
Peserta didik dihadapkan pada
sejumlah pilihan. Dalam hal ini, guru dapat memilih teknik value sheets,
voting, rank ordering, survei nilai, menentukan posisi dalam kontinum, atau
membobot alternatif.
2)
Siswa menentukan pilihan,
berpendapat atau menyatakan pendiriannya secara bebas. Guru merangsang (melalui
pertanyaan-pertanyaan) agar peserta didik membuat pilihan yang logis, yakni
dengan mempertimbangkan konsekuensi pilihannya.
3)
Siswa (didorong melalui
pertanyaan guru) mengungkap hal-hal yang sudah diperbuat terkait dengan
pilihannya. Berapa kali siswa berbuat hal yang sama.
5.
Model Simulasi
Langkah pembelajarannya
adalah:
1) guru
menyiapkan alat simulasi,
2) guru
menyiapkan prosedur simulasi,
3) siswa
melakukan simulasi seuai dengan prosedur yang telah ditentukan, dan
4) siswa
membuat kesimpulan dan memamerkan hasil simulasinya.
6.
Model Pembelajaran CTL
a.
Konstruktivisme (Contructivism)
Dalam pandangan konstruktivisme, strategi memperoleh lebih diutamakan dibandingkan seberapa
banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan.Untuk itu, tugas guru adalah
memfasilitasi proses tersebut dengan:
1)
menjadikan
pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa,
2)
memberi
kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri, dan
3)
menyadarkan
siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.
Lalu, bagaimana penerapannya di kelas? Bagaimanakah cara merealisasikannya
pada kelas-kelas di sekolah kita?
Pada umumnya kita juga sudah menerapkan filosofi ini dalam pembelajaran
sehari-hari, yaitu: ketika kita merancang
pembelajaran dalam bentuk siswa bekerja, praktik mengerjakan sesuatu, berlatih
secara fisik, menulis karangan, mendemonstrasikan, menciptakan ide, dan
sebagainya. Mari kita kembangkan cara-cara itu lebih banyak!
b.
Menemukan (inquiry)
Guru
kreatif selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun
materi yang diajarkannya. Adapun siklus inquiri, yaitu:
1)
observasi,
2)
bertanya,
3)
mengajukan dugaan,
4)
pengumpulan data, dan
5)
penyimpulan.
Kata kunci dari strategi inkuiri adalah siswa
menemukan sendiri. Ada 4 langkah kegiatan menemukan (inkuiri).
1)
Merumuskan
masalah (dalam matapelajaran apapun).
a)
Bagaimanakah
silsilah raja-raja Majapahit? (sejarah)
b)
Bagaimanakah
cara melukiskan suasana menikmati ikan bakar di tepi pantai (Bahasa Indonesia)
c)
Ada
berapa jenis tumbuhan menurut bentuk bijinya? (Biologi)
d)
Kota
mana saja yang termasuk kota
besar di Indonesia (Geografi)
2)
Mengamati
atau melakukan observasi.
a)
Membaca
buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi pendukung.
b)
Mengamati
dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari sumber atau objek yang diamati.
3)
Menganalisis
dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya
lainnya.
a)
Siswa membuat peta kota-kota
besar sendiri.
b)
Siswa membuat paragraf
deskripsi sendiri.
c)
Siswa membuat bagan silsilah
raja-raja Majapahit sendiri.
d)
Siswa membuat penggolongan tumbuh-tumbuhan sendiri.
e)
Siswa membuat essai atau usulan kepada Pemerintah
tentang berbagai masalah di daerahnya sendiri, dan seterusnya.
4)
Menganalisis
dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya
lainnya.
a)
Karya siswa disampaikan teman
sekelas atau kepada orang banyak untuk mendapatkan masukan.
b)
Bertanya jawab dengan teman.
c)
Memunculkan ide-ide baru.
d)
Melakukan refleksi.
e)
Menempelkan gambar, karya
tulis, peta, dan sejenisnya di dinding kelas, dinding sekolah, majalah dinding,
majalah sekolah, dan seterusnya.
c.
Bertanya (questioning)
Dalam pembelajaran
CTL, kegiatan bertanya digunakan untuk:
1)
menggali informasi, baik administrasi maupun akademis;
2)
mengecek pemahaman siswa;
3)
membangkitkan respon kepada
siswa;
4)
mengetahui sejauhmana
keingintahuan siswa;
5)
memfokuskan perhatian siswa
pada sesuatu yang dikehendaki guru;
6)
mengetahui hal-hal yang sudah
diketahui siswa;
7)
untuk membangkitkan lebih
banyak lagi pertanyaan dari siswa;
dan
8)
untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
Bagaimana penerapannya di kelas? Hampir pada semua aktivitas belajar,
bertanya dapat diterapkan: antara siswa
dengan siswa, antara guru dengan siswa, antara siswa dengan guru, antara siswa
dengan orang lain yang didatangkan ke kelas, dsb. Aktivitas bertanya juga dapat ditemukan ketika
siswa berdiskusi, bekerja dalam kelompok, ketika menemui kesulitan, ketika
mengamati, dan sebagainya.
d.
Masyarakat belajar
(learning community)
‘Masyarakat belajar’ bisa terjadi apabila ada proses komunikasi dua arah. Prakteknya
dalam pembelajaran terwujud dalam:
1)
pembentukan kelompok kecil;
2)
pembentukan kelompok besar;
3)
mendatangkan ‘ahli’ di kelas (tokoh, olah ragawan, dokter, dan sebagainya.);
4)
bekerja dengan kelas sederajat;
5)
bekerja dengan kelas di atasnya; dan
6)
bekerja dengan masyarakat.
e.
Pemodelan (Modeling)
Model itu dapat
dirancang dengan melibatkan siswa. Model juga dapat didatangkan dari luar.
Bagaimana contoh praktik pemodelan di kelas?
1) Guru Bilologi diundang untuk memberikan uraian tentang dampak kerusakan lingkungan terhadap masa depan Indonesia di hadapan siswa.
2) Guru mendatangkan seorang veteran kemerdekataan di kelas, lalu siswa diminta bertanya jawab dengan tokoh itu.
3) Guru mendatangkan hakim, lalu siswanya diminta bertanya jawab tentang peran tokoh tersebut dalam penegakan hukum.
f.
Refleksi (Reflection)
Refleksi
ini diwujudkan dalam bentuk, pada akhir pembelajaran guru menyisakan waktu
sejenak agar siswa melakukan refleksi. Realisasinya berupa:
1)
pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu,
2)
catatan atau jurnal di buku siswa,
3)
kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu,
4)
diskusi, dan
5)
hasil karya.
g.
Penilaian
Sebenarnya (Authentic Assessment)
Asesmen adalah proses
pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar
siswa. Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penilaian bukanlah untuk mencari
informasi tentang belajar siswa. Karena penilaian menekankan proses
pembelajaran, maka data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata
yang dikerjakan siswa pada saat
melakukan proses pembelajaran.
7.
Model Pembelajaran Kooperatif
Langkah-langkah (Sintak) Pembelajaran
Kooperatif
Langkah-langkah (sintak) umum pembelajaran kooperatif, dari awal hingga akhir, menurut
Ismail (2003) dijabarkan sebagai
berikut.
Fase
|
Sintak
|
Kegiatan Guru
|
1
|
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
|
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dan memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan
kreatif
|
2
|
Menyajikan informasi
|
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan cara
demonstrasikan atau lewat bahan bacaan
|
3
|
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok
|
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien
|
4
|
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
|
Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas-tugas
|
5
|
Evaluasi
|
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
dipelajari dan juga terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok
|
6
|
Memberi penghar-gaan
|
Guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau
hasil belajar individu maupun kelompok
|
Beberapa Tipe Model Pembelajaran Kooperatif
a.
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Dalam model ini siswa bekerja dalam suatu kelompok (ada
kelompok asal dan kelompok ahli) yang terdiri dari beberapa siswa yang
heterogen. Secara ringkas, langkah-langkah pembelajaran menggunakan jigsaw
sebagai berikut.
Pembentukan Kelompok Pangkalan
Misalkan dalam kelas ada 30 siswa, kita urutkan siswa berdasarkan kemampuannya,
seperti sangat baik, baik, sedang, dan rendah, rendah sekali.
Selanjutnya anak dibagi menjadi 6 kelompok (Kelompok A – F). Tiap-tiap
kelompok beranggotakan heterogen dalam kemampuannya. Anak diberi indek: indek 1
untuk siswa dalam kelompok sangat baik, indek 2 untuk kelompok baik, indek 3
untuk kelompok sedang, dan indek 4 untuk kelompok rendah. Misalkan (A1
berarti kelompok A dari kategori sangat baik, .... , A4 kelompak A dari
kategori rendah). Tiap kelompok akan berisi:
1)
Kelompok A
{A1, A2, A3, A4, A5}
2)
Kelompok B {B1, B2, B3, B4, B5}
3)
Kelompok C {C1, C2, C3, C4, C5}
4)
Kelompok D {D1, D2, D3, D4, D5}
5)
Kelompok E {E1, E2, E3, E4, E5}
6)
Kelompok F {F1, F2, F3, F4, F5}
Pembentukan dan Pembinaan Kelompok Ahli (Expert)
Selanjutnya kelompok itu dipecah menjadi kelompok yang
akan mempelajari materi yang diberikan dan dibina supaya jadi expert,
berdasarkan indeknya, seperti sebagai berikut.
1)
Kelompok 1
{A1, B1, C1, D1, E1, F1}
2)
Kelompok 2
{A2, B2, C2, D2 ,E2, F2}
3)
Kelompok 3
{A3, B3, C3, D3 ,E3, F3}
4)
Kelompok 4
{A4, B4, C4, D4 ,E4, F4}
5)
Kelompok 5
{A5, B5, C5, D5, E, F5}
Tiap kelompok ini di beri materi
permainan kecil sesuai dengan kemampuannya. Kelompok 1 yang terdiri dari siswa
yang sangat baik kemapuannya diberi materi yang lebih komplek worksheet 1,
kelompok 2 diberi materi worksheet 2, kelompok 3 diberi materi worksheet 3,
kelompok 4 diberi materi worksheet 4, dan dan kelompok 5 diberi materi
worksheet 5.
Setiap kelompok diharapkan bisa belajar topik yang
diberikan dengan sebaik-baiknya sebelum ia kembali ke dalam kelompok sebagai
tim ahli “expert”, tentunya peran guru cukup penting dalam fase ini.
Diskusi (Pemaparan) Kelompok Ahli dalam Group
Pangkalan
Expertist (peserta didik ahli) dalam konsep tertentu ini, masing masing kembali
dalam kelompok Pangkalan. Pada fase ini keenam kelompok (1-6) memiliki ahli
dalam konsep-konsep tertentu (Workksheet 1-5). Selanjutnya guru mempersilahkan
anggota kelompok untuk mempresentasikan keahliannya kepada kelompoknya
masing-masing, satu persatu. Proses ini diharapkan akan terjadi shearing (berbagi) pengetahuan
antarmereka.
Ada aturan yang harus diperhatikan dalam fase ini. Aturan-aturan itu sebagai berikut.
1)
Siswa
memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap anggota tim mempelajari
materi yang diberikan.
2)
Memperolah pengetahuan baru adalah tanggung jawab bersama. Jadi, siswa
selesai belajar bila setiap anggota telah menguasai konsep.
3)
Tanyakan pada
anggota kelompok sebelum tanya pada guru
4)
Pembicaraan
dilakukan pelan agar tidak menggangu kelompok lain.
5)
Akhiri
diskusi dengan “merayakannya” agar memperoleh kepuasan.
b.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
STAD singkatan
dari Student Teams-Achievement Divisions.
STAD merupakan model pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan campur yang
melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran
individu anggota.
Inti kegiatan dalam STAD adalah sebagai berikut.
1)
Mengajar:
Guru mempresentasikan materi pelajaran.
2)
Belajar
dalam Tim: Siswa belajar melalui kegiatan kerja dalam tim/kelompok mereka
dengan dipandu oleh LKS, untuk menuntaskan materi pelajaran.
3)
Pemberian
Kuis: Siswa mengerjakan kuis secara individual dan siswa tidak boleh bekerja
sama.
4)
Penghargaan:
pemberian penghargaan kepada siswa yang berprestasi dan tim/kelompok yang
memperoleh skor tertinggi dalam kuis (Mohamad Nur, 1999:23).
Adapun
langkah–langkah STAD dalam pembelajaran di sekolah sebagai berikut.
1)
Guru dapat meminta para siswa untuk
mempelajari suatu pokok bahasan yang segera akan dibahas, di rumah
masing-masing.
2)
Di kelas, guru membentuk kelompok
belajar yang heterogen dan mengatur tempat duduk siswa agar setiap anggota
kelompok dapat saling bertatap muka.
3)
Guru membagikan LKS. Setiap kelompok
diberi 2 set.
4)
Anjurkan agar
setiap siswa dalam kelompok dapat mengerjakan LKS secara ber-pasangan dua-dua
atau tigaan. Kemudian saling mengecek pekerjaannya di antara teman dalam
pasangan atau tigaan itu.
5)
Bila ada siswa yang tidak dapat mengerjakan LKS, teman 1
tim/kelompok ber-tanggung jawab untuk menjelaskan kepada temannya yang tidak
bisa tadi.
6)
Berikan kunci LKS agar siswa dapat
mengecek pekerjaannya sendiri.
7)
Bila ada pertanyaan dari siswa, mintalah
mereka mengajukan pertanyaan itu kepada teman satu kelompok sebelum
mengajukannya kepada guru.
8)
Guru berkeliling untuk mengawasi kinerja
kelompok.
9)
Ketua kelompok, melaporkan keberhasilan
kelompoknya atau melapor kepada guru tentang hambatan yang dialami anggota
kelompoknya dalam mengisi LKS. Jika diperlukan, guru dapat memberikan bantuan
kepada kelompok secara proporsional.
10)
Ketua kelompok harus dapat menetapkan
bahwa setiap anggota telah memahami, dan dapat mengerjakan LKS yang diberikan
guru.
11)
Guru bertindak sebagai nara sumber atau
fasilitator jika diperlukan.
12)
Setelah selesai mengerjakan LKS secara
tuntas, berikan kuis kepada seluruh siswa. Para siswa tidak boleh bekerja sama
dalam mengerjakan kuis. Setelah siswa selesai mengerjakan kuis, langsung
dikoreksi untuk melihat hasil kuis.
13)
Berikan penghargaan
kepada siswa yang benar, dan kelompok yang memperoleh skor tertinggi. Berilah
pengakuan/pujian kepada prestasi tim.
14)
Guru memberikan tugas/PR secara
individual kepada para siswa tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari.
15)
Guru bisa membubarkan kelompok yang
dibentuk dan para siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing.
16)
Guru dapat memberikan tes formatif,
sesuai dengan TPK/kompetensi yang ditentukan.
8.
TALKING STICK
Langkah-langkah
a.
Guru
menyiapkan sebuah tongkat
b.
Guru
menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan
kepada siswa untuk untuk membaca dan mempelajari materi pada
pegangannya/paketnya
c.
Setelah
selesai membaca buku dan mempelajarinya mempersilahkan siswa untuk menutup
bukunya
d.
Guru
mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan
pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian
seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap
pertanyaan dari guru
e.
Guru
memberikan kesimpulan
f.
Evaluasi
g.
Penutup.
9.
EXAMPLES NON
EXAMPLES (CONTOH
DAN BUKAN CONTOH) Contoh dapat dari
kasus/gambar yang relevan dengan KD.
Langkah-langkah
a.
Guru
mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
b.
Guru
menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
c.
Guru
memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa gambar
d.
Melalui
diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut
dicatat pada kertas
e.
Tiap
kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
f.
Mulai
dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan
yang ingin dicapai
g.
Kesimpulan
10.
PICTURE AND PICTURE
Langkah-langkah
a.
Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.
Menyajikan
materi sebagai pengantar
c.
Guru
menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
d.
Guru
menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/
mengurutkan gambar-gambar
menjadi urutan yang logis
e.
Guru
menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
f.
Dari
alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai
g.
Kesimpulan/rangkuman
11.
COOPERATIVE SCRIPT
(DANSEREAU CS., 1985)
Skrip kooperatif merupakan metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara
lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah
a.
Guru
membagi siswa untuk berpasangan
b.
Guru
membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
c.
Guru
dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa
yang berperan sebagai pendengar
d.
Pembicara
membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok
dalam ringkasannya. Sementara pendengar:
•
menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang
kurang lengkap; dan
•
membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi
lainnya.
e.
Bertukar
peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta
lakukan seperti diatas.
f.
Kesimpulan
Siswa bersama-sama dengan Guru
g.
Penutup
12.
KEPALA BERNOMOR STRUKTUR
Langkah-langkah
a.
Siswa
dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
b.
Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan
nomorkan terhadap tugas yang berangkai. Misalnya, siswa nomor satu bertugas
mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan
hasil pekerjaan dan seterusnya.
c.
Jika
perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari
kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain.
Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau
mencocokkan hasil kerja sama mereka.
d.
Laporkan
hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
e.
Kesimpulan
13.
PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)
(PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH)
Langkah-langkah
a.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.
Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
b.
Guru
membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
c.
Guru
mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis,
pemecahan masalah.
d.
Guru
membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan
dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
e.
Guru
membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
14.
ARTIKULASI
Langkah-langkah
a.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
b.
Guru
menyajikan materi sebagaimana biasa
c.
Untuk
mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
d.
Suruhlan
seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan
pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti
peran. Begitu juga kelompok lainnya
e.
Suruh
siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman
pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya
f.
Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang
sekiranya belum dipahami siswa
g.
Kesimpulan/penutup
15.
MIND MAPPING
Sangat baik
digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah
a.
Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.
Guru
mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya
permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
c.
Membentuk
kelompok yang anggotanya 2-3 orang
d.
Tiap
kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
e.
Tiap
kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru
mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
f.
Dari
data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan
sesuai konsep yang disediakan guru
16.
MAKE-A MATCH (MENCARI
PASANGAN)
(Lorna Curran, 1994)
(Lorna Curran, 1994)
Langkah-langkah
a.
Guru
menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok
untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu
jawaban
b.
Setiap
siswa mendapat satu buah kartu
c.
Tiap
siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
d.
Setiap
siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal
jawaban)
e.
Setiap
siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
f.
Setelah
satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari
sebelumnya
g.
Demikian
seterusnya
h.
Kesimpulan/penutup
17.
THINK PAIR AND SHARE (FRANK LYMAN, 1985)
Langkah-langkah
a.
Guru
menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
b.
Siswa
diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
c.
Siswa
diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan
hasil pemikiran masing-masing
d.
Guru
memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
e.
Berawal
dari kegiatan tersebutmengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum
diuangkapkan para siswa
f.
Guru
memberi kesimpulan
g.
Penutup
18.
DEBATE
Langkah-langkah
a.
Guru
membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yg lainnya kontra
b.
Guru
memberikan tugas untuk membaca materiyang akan didebatkan oleh kedua kelompok
diatas
c.
Setelah selesai membaca materi. Guru menunjuk salah
satu anggotanya kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas
oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa
mengemukakan pendapatnya.
d.
Sementara
siswa menyampaikan gagasannya guru menulis guru menulis inti/ide-ide dari
setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan guru
terpenuhi
e.
Guru
menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
f.
Dari
data-data di papan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/ rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin
dicapai
19.
ROLE PLAYING
Langkah-langkah
a.
Guru
menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
b.
Menunjuk
beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum KBM
c.
Guru
membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
d.
Memberikan
penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
e.
Memanggil
para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah
dipersiapkan
f.
Masing-masing
siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati
skenario yang sedang diperagakan
g.
Setelah
selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja
untuk membahas
h.
Masing-masing
kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
i.
Guru
memberikan kesimpulan secara umum
j.
Evaluasi
k.
Penutup
20.
GROUP INVESTIGATION
(SHARAN, 1992)
Langkah-langkah
a.
Guru
membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
b.
Guru
menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
c.
Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas
sehingga satu kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari
kelompok lain
d.
Masing-masing
kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan
e.
Setelah
selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan
kelompok
f.
Guru
memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
g.
Evaluasi
h.
Penutup
21.
BERTUKAR PASANGAN
Langkah-langkah
a.
Setiap
siswa mendapat satu pasangan (guru biasa menunjukkan pasangannya atau siswa
menunjukkan pasangannya
b.
Guru
memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
c.
Setelah selesai setiap pasangan bergabungdengan satu
pasangan yang lain
d.
Kedua
pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing pasangan yang baru ini saling
menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka
e.
Temuan
baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan
semula
22.
SNOWBALL THROWING
Langkah-langkah
a.
Guru
menyampaikan materi yang akan disajikan
b.
Guru
membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi
c.
Masing-masing
ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
d.
Kemudian
masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok
e.
Kemudian
kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang
lain selama ± 15 menit
f.
Setelah
siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara
bergantian
g.
Evaluasi
h.
Penutup
23.
STUDENT FACILITATOR AND
EXPLAINING
Siswamempresentasikan pendapat pada rekan
peserta lainnya. Langkah-langkahnya:
a.
Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.
Guru
mendemonstrasikan/menyajikan materi
c.
Memberikan
kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui
bagan/peta konsep maupun yang lainnya
d.
Guru
menyimpulkan ide/pendapat dari siswa
e.
Guru
menerangkan semua materi yang disajikan saat itu
f.
Penutup
24.
COURSE REVIEW HORAY
Langkah-langkah
a.
Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.
Guru
mendemonstrasikan/menyajikan materi
c.
Memberikan
kesempatan siswa tanya jawab
d.
Untuk
menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan
dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan seler masing-masing siswa
e.
Guru
membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya
disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salan diisi tanda silang (x)
f.
Siswa
yang sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau
diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya
g.
Nilai
siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
h.
Penutup
25.
DEMONSTRATION
(Khusus materi yang memerlukan
peragaan atau percobaan misalnya Gussen)
Langkah-langkah
1.
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran
2.
Guru
menyajikan gambaran sekilas materi yang akan dismpaikan
3.
Siapkan
bahan atau alat yang diperlukan
4.
Menunjukan
salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan
5.
Seluruh
siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisa
6.
Tiap
siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemontrasikan
7.
Guru
membuat kesimpulan.
26.
EXPLICIT INTRUCTION (PENGAJARAN LANGSUNG)
(ROSENSHINA & STEVENS, 1986)
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk
mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan proseduran dan pengetahuan
deklaratif yang dapat diajarkan dengan
pola selangkah demi selangklah
Langkah-langkah
a.
Menyampaikan
tujuan dan mempersiapkan siswa
b.
Mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan
c.
Membimbing
pelatihan
d.
Mengecek
pemahaman dan memberikan umpan balik
e.
Memberikan
kesempatan untuk latihan lanjutan
27.
COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
(CIRC) KOOPERATIF TERPADU
MEMBACA DAN MENULIS (STEVEN & SLAVIN, 1995)
Langkah-langkah
a.
Membentuk
kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
b.
Guru
memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
c.
Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide
pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar
kertas
d.
Mempresentasikan/membacakan
hasil kelompok
e.
Guru
membuat kesimpulan bersama
f.
Penutup
28.
INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE(LINGKARAN
KECIL-LINGKARAN BESAR) OLEH
SPENCER KAGAN
“Siswa saling membagi informasi pada saat yang
bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur”
Langkah-langkah
a.
Separuh
kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
b.
Separuh
kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam
c.
Dua
siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi.
Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang
bersamaan
d.
Kemudian
siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di
lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
e.
Sekarang
giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian
seterusnya
29.
WORD SQUARE
Media
a.
Buat
kotak sesuai keperluan
b.
Buat
soal sesuai TPK
Langkah-langkah
a.
Sampaikan
materi sesuai TPK
b.
Bagikan
lembaran kegiatan sesuai contoh
c. Siswa disuruh
menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban.
Berikan poin setiap jawaban dalam kotak
T
|
Y
|
E
|
N
|
I
|
O
|
K
|
N
|
R
|
A
|
U
|
A
|
N
|
K
|
U
|
O
|
A
|
B
|
A
|
R
|
T
|
E
|
R
|
M
|
N
|
A
|
N
|
I
|
R
|
R
|
S
|
I
|
S
|
D
|
G
|
I
|
I
|
T
|
G
|
N
|
A
|
O
|
N
|
L
|
S
|
A
|
I
|
A
|
K
|
L
|
A
|
A
|
I
|
S
|
R
|
L
|
S
|
A
|
C
|
E
|
K
|
B
|
O
|
S
|
I
|
R
|
I
|
N
|
G
|
G
|
I
|
T
|
Contoh Soal
a.
Sebelum
mengenal uang orang melakukan pertukaran dengan cara …….
b.
…….
Digunakan sebagai alat pembayaran yang sah
c.
Uang
……. Saat ini banyak di palsukan
d.
Nilai
bahan pembuatan uang disebut ….
e. Kemampuan uang untuk ditukar dengan
sejumlah barang atau jasa disebut nilai ….
f. Nilai perbandingan uang dalam negara
dengan mata uang asing disebut ….
g. Nilai yang tertulis pada mata uang
disebut nilai ….
h. Dorongan seseorang menyimpan uang
untuk keperluan jual beli disebut motif....
i.
Perintah
tertulis dari seseorang yang mempunyai rekening ke bank untuk membayar sejumlah
uang disebut ….
30.
SCRAMBLE
Media
a.
Buatlah
pertanyaan yang sesuai dengan TPK
b.
Buat
jawaban yang diacak hurufnya
Langkah-langkah
a.
Guru
menyajikan materi sesuai TPK
b.
Membagikan
lembar kerja sesuai contoh
Petunjuk
Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga
merupakan kata kunci (jawaban) dari pertanyaan kolom A.
31. TAKE AND GIVE
Media
a.
Kartu
ukuran ± 10x15 cm sejumlah peserta tiap kartu berisi sub materi (yang berbeda
dengan kartu yang lainnya, materi sesuai dengan TPK
b.
Kartu
contoh sejumlah siswa
|
Langkah-langkah
a.
Siapkan
kelas sebagaimana mestinya
b.
Jelaskan
materi sesuai TPK
c.
Untuk
memantapkan penguasaan peserta tiap siswa diberi masing-masing satu kartu untuk
dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit
d.
Semua
siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasi. Tiap
siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu contoh
e.
Demikian
seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi
masing-masing (take and give)
f.
Untuk
mengevaluasi keberhasilan berikan berikan siswa pertanyaan yang tak sesuai
dengan kartunya (kartu orang lain)
g.
Strategi
ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan
h.
Kesimpulan
32. COMPLETTE SENTENCE
Media: Siapkan blangko isian berupa
paragraf yang kalimatnya belum lengkap
Langkah-langkah
a.
Guru
menyampaikan yang ingin dicapai
b.
Menyampaikan
materi secukupnya atau peserta disuruh membacakan buku atau model dengan waktu
secukupnya
c.
Bentuk
kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen
d.
Bagikan
lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap (lihat contoh)
e.
Peserta
diharap berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia
f.
Bicarakan
bersama-sama anggota kelompok
g.
Setelah
jawaban benar yang salah diperbaiki. Tiap peserta disuruh membaca
berulang-ulang sampai mengerti atau hapal
h.
Kesimpulan
33. PAIR CHEKS (SPENCER
KAGEN 1993)
Langkah-langkahnya
a.
Bekerja
Berpasangan
Bentuk
tim dalam pasangan-pasangan dua siswa dalam pasangan itu mengerjakan soal yang
pas sebab semua itu akan membantu melatih
b.
Pelatih
Mengecek
Apabila
patner benar pelatih memberi kupon
c.
Bertukar
Peran
Seluruh
patner bertukar peran dan mengurangi langkah 1 – 3
d.
Pasangan
Mengecek
Seluruh
pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban
e.
Penegasan
Guru
Guru
mengarahkan jawaban/ide sesuai konsep
34.
KELILING KELOMPOK
Langkah-langkahnya
a.
Salah
satu siswa dalam masing-masing kelompok menilai dengan memberikan pandangan dan
pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan.
b.
Siswa
berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya.
c.
Demikian
seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau dari
kiri ke kanan.
35.
TARI BAMBU
Langkah-langkahnya
a.
Separuh
kelas atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak berdiri berjajar. Jika
ada cukup ruang mereka bisa berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain adalah
siswa berjajar di sela-sela deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan
pembentukan kelompok karena diperlukan waktu relatif singkat.
b.
Separuh
kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama
c.
Dua
siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi sinformasi.
d.
Kemudian
satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran pindah ke ujung
lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini
masing-masing siswa mendapat pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa
dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan
36.
DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY
TWO STRAY)
Langkah-langkahnya
a.
Siswa
bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa
b.
Setelah
selesai, dua orang dari masing-masing bertamu kedua kelompok yang lain
c.
Dua
orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi
mereka ke tamu mereka
d.
Tamu
mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka
dari kelompok lain
e.
Kelompok
mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka